Wiwit Sujalmini

Penulis : Tami Asyifa
Editor  : Windy Effendi

Terkadang sulit untuk menceritakan perasaan, pemikiran, pendapat, atau kejadian yang kita alami. Beberapa orang bisa jadi mengalami masalah karena tidak mampu mengekspresikan perasaan dan pemikirannya. Keadaan seperti ini tentu saja tidak sehat bagi jiwa jika dibiarkan saja. Selayaknya, harus ada sarana untuk mengekspresikan rasa dan pikiran kita agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Salah satunya adalah dengan daily journaling, seperti narasumber kita kali ini.

Memutuskan menjadi full mom dengan tiga orang anak, tentunya banyak peristiwa yang dialami dalam kehidupan narasumber Kenal Lebih Dekat (KLD) kali ini. Menghabiskan waktu lebih banyak dengan bekerja di rumah pasti ada kegelisahan, perasaan jenuh, kejadian seru, tantangan, dan pencapaian baginya. KLIP-ers yang satu ini memilih menguraikannya dengan menulis daily journaling. Sebelum membahas daily journaling ala narasumber KLD kali ini, yuk, kita kenalan dulu! 

Tentang Wiwit Sujalmini


Perempuan yang saat ini tinggal di Pati Jawa Tengah, mempunyai nama lengkap Wiwit Sujalmini, tetapi cukup dipanggil Wit. Usai menyelesaikan pendidikan, ia menikah dan mulai memilih berkarir di rumah sebagai istri dan ibu. Seorang pembelajar, demikian gambaran Wiwit berdasarkan hasil tes talent mapping. Suka belajar hal baru, menempati urutan pertama peta bakatnya. Ia pun termotivasi menjadi pribadi yang tak pernah berhenti belajar. 

Menjadi ibu rumah tangga, tidak menjadi halangan untuk terus belajar. Wit pun aktif berkomunitas dan belajar pada Institut Ibu Profesional. Pada perjalanannya, ia menemukan passion: membaca dan menulis. Wit, begitu menikmati kegiatan membaca terutama menulis. Dia ingin dikenal sebagai penulis yang bahagia dan menikmati proses ketika menulis. Itu saja sudah cukup membahagiakannya. 

Wiwit Sujalmini dan Literasi


Kegiatan literasi sehari-hari bagi Wit adalah membaca buku. Ia menyukai buku-buku bergenre fiksi petualangan, seperti Lima Sekawan, detektif seperti Nancy Drew dan nonfiksi—terutama biografi. Dia juga aktif melakukan read aloud atau membaca nyaring dan membaca buku berima sambil menyanyi bersama anak-anak di Teras Baca––rumah literasi yang diinisiasinya, mengikuti program Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP), dan menulis daily journaling. 

Daily journaling adalah jurnal harian yang ditulis untuk menceritakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejadian tertentu, tantangan yang dihadapi, serta pencapaian yang layak diapresiasi. Jurnal harian berbeda dengan diary. Jurnal lebih spesifik, selain sebagai tempat refleksi juga berisi kebiasaan baik yang dapat membantu seseorang menjadi terarah dan hidupnya lebih teratur. 

Menurut Wit, daily journaling memberinya banyak manfaat. Dia bisa menumpahkan perasaan tanpa takut ada yang menjadi terusik dan mempermasalahkannya. Dia juga bisa mengambil pelajaran dari kejadian sehari-hari sebagai bahan renungan, dan ia pun mempunyai tempat untuk mencatat materi pembelajaran kelas-kelas yang diikutinya. 

Wit menyukai tema sehari-hari seperti main bersama anak-anak. Dia bisa menulis tentang parenting, opini menjawab isu-isu kekinian, event, ulasan buku, bahkan cerita pendek (cerpen). Wit akan mengalokasikan waktu pada dini hari sekitar pukul 03.00 - 04.00 atau siang hari pukul 11.00-12.00 WIB untuk menulis. Rutinitas menulisnya menggunakan platform Google Document dan personal blog. 

Wit dan Kontribusinya pada Literasi


Wit hanya ingin dikenal sebagai penulis daily journaling serta ingin menikmati proses menulis dengan bahagia. Namun, kontribusinya pada kegiatan menulis lumayan banyak. Ia pernah berpartisipasi pada Crowdsourced Review Translate Picture Books from English to Indonesian in Translation Sprint yang diadakan oleh Let's Read 2020. Wit juga menjadi kontributor pada beberapa antologi antara lain:
  1. Antologi Mengeja Cinta Pada Nabimu, Geliat Langkah Pejuang Sirah, terbitan Indie Publishing.
  2. Antologi Butterfly Hug, terbitan Motivaksi Inspira, 2021.
  3. Antologi Insya Allah, Aku Ikhlas, terbitan Motivaksi Inspira, 2021.
  4. Antologi Ayah Ibu Inilah Isi Hatiku, terbitan Motivaksi Inspira, 2022.
  5. Antologi Bebaskan Palestina, Penerbit Awan Publishing, 2021.
  6. Pesan Tak Sunyi, skripsi KLIP, 2023

Bagi Wit, menjadi lulusan KLIP pada 2023 juga prestasi dalam perjalan menulisnya. Sejak bergabung dengan KLIP pada 2022, baru di 2023 ia lulus dengan skripsi. Hal itu membuatnya semangat lagi mendaftar KLIP pada 2024. Wit ingin belajar sambil mendapatkan motivasi dari teman-teman KLIP untuk konsisten menulis. 

Tantangan dalam setiap kegiatan selalu ada. Wit juga merasakan dan mengalaminya. Hal yang paling menantang baginya adalah manajemen waktu. Apalagi ia seorang ibu rumah tangga yang pekerjaannya tak pernah ada habisnya. Wit menaklukkan tantangan itu dengan membuat jadwal dan menulis daily journaling. Baginya, journaling adalah sarana berlatih menulis. Ia juga mengagendakan menulis rutin setiap hari, apa pun ide yang datang di hari itu. 

Terakhir, ibu yang terinspirasi dari Buku Lima Sekawan, Rudi Tehnikus Kecil terbitan Balai Pustaka, Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana, dan Salah Asuhan karya Abdoel Moeis ini berpesan agar kita menikmati proses mencari ide dan menuangkan dalam tulisan sebagai kegiatan yang membahagiakan, berbinar-binar, dan menenangkan. 

Bagi Wit, KLIP membantunya melatih diri menjadi penulis yang konsisten, membuatnya belajar dan berlatih mengenali diri dalam setiap tulisan, serta memberi kebebasan berekspresi. Ia juga bisa belajar dari tulisan beberapa teman yang dibagi pada WhatsApp grup KLIP. 

Kegiatan menulis Wit, juga cerita keseruannya sehari-hari, dituangkannya dalam blog www.terasbacabuku.id.