Penulis : Tami Asyifa
Editor   : Windy Effendy

Sebelumnya, KLIP menghadirkan narasumber dari urutan atas dan tengah daftar setoran. Kali ini, KLIP mengundang narasumber yang namanya berada paling bawah. Meski namanya jarang terbaca pada form setoran karena paling bawah, tetapi jalan literasinya sudah ke mana-mana. Sebagai penulis dan pengelolaan penerbitan, beberapa kali ia menjadi pemateri pada kegiatan literasi baik luring maupun daring. Menyelenggarakan workshop dan menjadi juri kepenulisan.

Menjadi penulis dan mengelola penerbitan dua hal yang saling melengkapi. Klop banget. Bagi penulis, penerbit adalah intermediary (perantara) karya-karya yang akan disampaikan kepada publik. Sedangkan penulis adalah aset dengan proses kreatifnya. Kedua hal ini dimiliki oleh narasumber Kenal Lebih Dekat kali ini. Zakiyah Darojah, seorang penulis, pengelolaan penerbitan, self healing dan self development enthusiast.

Mengenal Zakiyah Darojah


Zakiyah Darojah mengenyam pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Aktivitasnya tidak jauh dari menanam, bukan tanaman, tetapi kata-kata. Profesi sebagai penulis membawanya pada perjalanan dalam mendirikan sebuah penerbitan. Saat ini, Zakiyah tinggal di Yogyakarta bersama suaminya, Arif Rh. Di kota pelajar ini, ia merintis usaha penerbitannya dan juga sebuah lembaga konsultasi.

Zakiyah mempunyai banyak hobi dan passion yang dijalaninya dengan bahagia. Selain menulis, ia suka travelling, mempunyai keinginan keliling Indonesia dan Dunia serta kulineran. Zakiyah juga menyukai dunia pengembangan diri, public speaking, self healing dan kegiatan spiritual.

Bersama suaminya, ia menjalankan bisnis dengan mendirikan eSKa Consulting. Sebuah lembaga training consulting yang bergerak di bidang sumber daya manusia (SDM). Lembaganya menyelenggarakan pelatihan peningkatan SDM berbasis sains dan spiritual baik untuk perusahaan, institusi dan workshop publik. Zakiyah pun membangun eSKa Publishing, sebuah usaha yang semula dirintis untuk menerbitkan karya-karyanya.

Zakiyah dan Karya-Karya


Zakiyah menyukai kepenulisan sejak SMA dan mulai serius menulis pada 2009. Buku pertamanya terbit pada 2010, berupa novel berjudul Kesucian Cinta (Penerbit Absolute Media). Kemudian disusul novel berikutnya pada 2011 dengan judul Jangan Pernah Putus Asa (Penerbit Diva Press). Pada 2013, cerpennya memenangkan lomba di sebuah penerbitan dan diterbitkan oleh Diva Press dalam sebuah antologi cerpen, The Real Chef is a Real Hard Worker. Di 2014, ia kembali menerbitkan novel Aku Harus Jadi Malaikat (Penerbit Diva Press). Pada 2017, buku nonfiksi pertamanya yang berjudul 40 Hari Keliling Eropa diterbitkan oleh eSKa Publishing.

Selain menulis buku, Zakiyah dipercaya menjadi Ketua Rumah Belajar Menulis pada Komunitas Ibu Profesional Regional Yogyakarta periode 2017—2019. Saat menjadi ketua rumah belajar literasi ini, ia menggawangi lahirnya buku antologi Happy Moms (Penerbit Stiletto) dan buku antologi cerita anak, Happy Kids Happy Earth.

Pada 2020, ia kembali menuliskan buku solo berjudul Wisdom in You (Penerbit eSKa Publishing. Di kelas bunda produktif perkuliahan Ibu Profesional pada 2021, lahirlah antologi Mahir Menulis Apa pun (Penerbit Leksika Humanika). Sampai saat ini, ia sudah menulis 14 buku, baik solo maupun antologi.

Selain menulis buku, Zakiyah Darojah juga aktif ngeblog. Perjalanan panjang menulisnya membutuhkan motivasi yang kuat untuk terus berbagi dalam bentuk tulisan. Zakiyah menjadikan blognya sebagai ajang konsisten dalam menulis. Ia mengharapkan blog pribadinya bisa menjadi media untuk menebar kebaikan, inspirasi, kebahagiaan dan juga kebermanfaatan.

Motivasi dan Menjaga Konsistensi


Zakiyah Darojah adalah penulis serba bisa dengan berbagai tema. Namun, ia lebih menyukai tema-tema tentang pengembangan diri, self help, self healing, motivasi, pernikahan, dan spiritualitas. Buku-buku yang ditulisnya, baik fiksi maupun nonfiksi, mengangkat tema-tema tersebut. Tema-tema ini dipilihnya karena sesuai dengan bidang yang digelutinya di luar kepenulisan. Ia menggunakan website pribadi dan Facebook sebagai platform menulisnya. Untuk bahan membuat buku, ia lebih suka menggunakan MS Word. Waktu idealnya untuk menulis adalah malam hari, saat aktivitas lain sudah selesai.

Menulis dan menghasilkan banyak karya butuh motivasi yang kuat. Zakiyah membutuhkan lingkungan yang mendukung kegiatannya. Pada 2023, ia mengikuti KLIP agar konsisten menulis. Namun, rasa malas menjadi tantangan terbesar baginya. Menurutnya menulis itu membutuhkan proses berpikir, waktu khusus, dan ide-ide kreatif. Ketika hal-hal tersebut tidak terpenuhi, rasa malas pun hadir. Untuk menaklukkan tantangan ini harus memiliki lingkungan yang mendukung. Mengikuti komunitas menulis seperti KLIP sangat membantu agar selalu on track dan bisa keluar dari rasa malas menulis.

Tips untuk konsisten menulis dari Zakiyah Darojah:
  1. Menuliskan setiap ide yang muncul agar tidak menguap.
  2. Menyiapkan alat tulis seperti notes, handphone, buku diary, catatan sosial media, dan lainnya, agar mudah menuliskan ide yang mendadak muncul.
  3. Memiliki target menulis akan memaksa kita untuk menulis.
  4. Memiliki tujuan agar jadi tahu untuk apa kita menulis.
  5. Mengikuti komunitas kepenulisan
  6. Mencari panutan yang bisa menjadi sumber inspirasi. 
Zakiyah pun memiliki penulis panutan. Habiburrahman el Shirazy adalah panutannya dalam fiksi, yang membuatnya tergerak untuk belajar menulis novel pada awal memulai menulis. Ia suka dengan Dee Lestari saat ini. Dee adalah salah satu gurunya dalam menulis fiksi. Dee Lestari memiliki pola pikir yang filosofis, yang terasa selaras dengan pemahaman Zakiyah. Untuk nonfiksi, ia belajar banyak dari Iqbal Aji Daryono. Menurutnya, logika berpikir Iqbal dalam menulis selalu out of the box.

Menulis yang Menghasilkan


Menulis adalah proses merangkai ide dan gagasan menjadi suatu tulisan yang utuh sehingga bisa dipahami orang lain. Dengan menulis seseorang bisa menyampaikan apa yang ada dalam pikiran menjadi kata-kata. Banyak pendapat yang mengatakan menulis itu adalah kebiasaan dan sebuah keterampilan yang bisa dilatih.

Menulis tidak hanya sekedar hobi. Ternyata, menulis pun bisa membuka peluang usaha. Selain menghasilkan cuan sebagai blogger, content writer, membuat kelas pelatihan kepenulisan, dan penerbitan buku. Zakiyah Darojah membuktikan semua itu dan telah menikmatinya. Jika masih malas menulis, minimal menulislah untuk diri sendiri.


Tulisan-tulisan Zakiyah Darojah dapat disimak pada tautan berikut ini:

https://zakiyahdarojah.com/