Di tahun 90an ke atas, menulis halus merupakan salah satu pondasi dasar dalam belajar menulis. Menulis halus merupakan salah satu pelajaran wajib dalam tahap belajar baca dan tulis. Saat ini menulis halus tak lagi dipandang terlalu penting untuk dipelajari. Bahkan ada sebagian orang tua yang merasa menulis halus tak perlu lagi dipelajari karena sekarang sudah terdapat teknologi komputer yang bisa membuat tulisan halus yang jauh lebih bagus hasilnya.
Namun demikian di beberapa sekolah masih ada yang menjadikan menulis halus sebagai salah satu mata pelajaran wajib, bahkan sampai rutin membuat lomba menulis halus untuk membangkitkan minat siswa berlatih menulis halus. Hal ini terkait dengan kesadaran akan manfaat yang terdapat dalam menulis halus.
Menulis Halus
Menulis halus di beberapa sekolah ada yang diajarkan sejak awal belajar menulis dan ada juga yang diajarkan setelah anak-anak belajar menulis huruf latin terlebih dahulu yaitu di kelas 3 SD. Menurut Blumefeld dalam buku Alpha Phonic Workbook, jika anak sudah terlebih dahulu belajar menulis menggunakan huruf balok, anak akan mengalami kesulitan untuk mempelajari dan menerapkan menulis halus dalam keseharian. Padahal, menulis halus berperan penting dalam kemampuan literasi, pembetukkan karakter maupun dalam perkembangan otak.
Manfaat Menulis Halus Sebagai Alat Penting Literasi
Membuat anak lebih mungkin untuk mengeja lebih baik
Sebuah penelitian menemukan bahwa, siswa sekolah dasar yang terlatih menulis halus memiliki kemampuan mengeja yang lebih baik dari yang tidak. Hal ini kemungkinan disebabkan anak yang terbiasa menulis halus dapat lebih cepat memahami bagaimana huruf-huruf bisa cocok untuk membentuk kata dibandingkan dengan yang tidak.
Anak lebih mungkin untuk menyusun kata dengan lebih mudah
Menulis halus membuat anak-anak terbiasa untuk membayangkan setiap huruf terangkai menjadi suatu kata, hal ini akan memudahkan anak-anak dalam mengingat kata yang mereka susun dan tulis.
Anak bisa menjadi penulis yang lebih baik
Tak hanya bisa menyusun kata dengan lebih mudah, anak yang terbiasa menulis halus juga akan lebih mampu menyusun kalimat dengan lebih baik. Para peneliti menemukan bahwa anak yang belajar dan terbiasa menulis halus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sebaiknya pengaturan dan penggabungan kata dalam menyusun frasa yang kuat sehingga membentuk kalimat yang lengkap. Dengan demikian anak tentu akan siap untuk menjadi penulis yang lebih baik.
Anak memiliki kemampuan membaca transkrip lama
Jika anak terbiasa menulis dan membaca dengan menulis halus, tentu anak juga akan lebih mudah membaca langsung transkrip-transkrip dari masa lalu yang biasanya bernilai sejarah tinggi, seperti halnya teks proklamasi kemerdekaan RI, tulisan R. A Kartini dan lainnya. Anak yang tidak terbiasa menulis halus akan lebih kesulitan dalam membaca transkrip-transkrip seperti itu.
Menulis Halus sebagai pendukung proses pembentukkan karakter
Dalam proses menulis halus sebenarnya terdapat berbagai manfaat untuk pendidikan karakter. Saat menulis halus dibutuhkan sikap telaten, teliti, serta ketabahan dengan prosesnya yang lebih rumit dibandingkan dengan menulis balok. Selain itu terdapat juga unsur mencintai keindahan, mengasah kerapian, keteraturan dan ketertiban karena menulis halus harus memenuhi beberapa aturan tertentu diantaranya batasan tak boleh melewati garis dan lainnya. Tak hanya itu, menulis halus juga melatih kelembutan dan juga ketenangan yang mengharuskan untuk tak tergesa-gesa saat menulis.
Secara garis besar, menulis halus juga bisa melatih fokus dan mindfulness. Saat menulis halus, kita memang sama sekali tak bisa melakukannya sambil memikirkan hal lain, jika tidak fokus dan tidak hadir secara penuh, tulisan akan jadi berantakan atau salah belok.
Manfaat menulis halus untuk Otak Anak
Membantu kerja otak saat belajar membaca
Meningkatkan kapasitas otak dalam kemampuan bahasa
Membantu Otak dalam Pemahaman Bahasa
Membantu otak untuk Belajar
Mengoptimalkan Kerja Otak (Meningkatkan fokus dan kapasitas memori)
Raising Child, raising ourselves.
Profil penulis
Media Sosial:
Instagram: @elsamur08
Facebook: elsamur
Blog: bundosyafiq.wordpress.com
Sumber Bacaan:
0 Komentar